Monday, December 19, 2011

Review: The Chronicles of Narnia

Lagi suka nonton film-film Inggris, terutama sekarang lagi demam Narnia, walaupun "agak" telat, tapi memang sudah biasa telat sepertinya :D The Chronicles of Narnia, sampai tahun ini, sudah ada 3 seri filmnya, "The Witch, The Lion and The Wardrobe","The Prince Caspian", dan "The Voyage of The Dawn Treader". Paling suka yang Prince Caspian, trus favorit kedua yang film pertama, yang terakhir agak kurang suka walaupun Edmund (karakter favoritku masih maen), tapi agak gimana, mungkin karena Pavensie bersaudara udah ga lengkap.

"The Witch, The Lion and The Wardrobe"
Film pertama menceritakan tentang empat bersaudara Pavensie, yaitu Peter, Susan, Edmund dan Lucy yang secara tidak disengaja masuk ke sebuah dunia sihir yang disebut Narnia. Ternyata di Narnia, mereka berempat sudah di ramalkan akan datang untuk menyelamatkan Narnia dari kekuasaan penyihir bernama Ratu Jadis. Jadis membuat Narnia terus menerus mengalami musim dingin, tanpa pernah berubah selama ratusan tahun. Para penduduk Narnia harus mematuhi semua peraturan Jadis, atau mereka akan dipenjarakan bahkan dikutuk menjadi batu (serasa malin kundang).

Awalnya, tidak ada manusia tinggal di Narnia, penduduk asli narnia adalah binatang-binatang dan makhluk-makhluk legenda seperti sentaurus, faun, dll. Manusia pertama yang tiba di Narnia adalah Lucy, si bungsu dari Pavensie bersaudara. Awalnya, ketiga kakaknya tidak percaya, bahwa Lucy menemukan dunia sihir di dalam lemari di lantai atas. Bahkan Edmund, anak ketiga, yang bermaksud mengikuti Lucy, masuk ke Narnia, dan secara tidak sengaja bertemu Ratu Jadis, berpura-pura kepada Peter dan Susan, bahwa dia tidak pernah tahu dan tidak percaya dengan Narnia.

Edmund sejak awal digambarkan sebagai karakter yang suka memberontak, tidak mau diatur, dan suka berbohong (tapi bukan berarti tidak rajin menabung :p). Bayangkan anak nakal yang susah diatur dan tidak menurut. Saat itu Edmund masuk ke Narnia untuk pertama kali, karena mengikuti Lucy secara diam-diam, dan bertemu Ratu Jadis. Edmund berhasil dibujuk dengan makanan favoritnya, Turkish Delight, dan dijanjikan akan menjadi pangeran bahkan raja Narnia di masa yang akan datang oleh Jadis. Dia dibujuk untuk membawa ketiga saudaranya ke Narnia, tentu saja dengan maksud untuk di bunuh, karena Jadis sudah tahu ramalan tentang akan datangnya 2 putra Adam dan 2 putri Hawa yang akan meruntuhkan kekuasaan Sang Ratu. Saat kembali ke rumah, Edmund merahasiakan pertemuannya dengan Ratu Jadis kepada saudara-saudaranya.

Sampai suatu hari saat mereka berempat bermain cricket di halaman, dan Edmund memukul bola yang diberikan peter, sampai bola tersebut memecahkan kaca jendela rumah. Mereka mencari tempat bersembunyi, karena takut dimarahi, dan tidak ada pilihan kecuali masuk ke dalam lemari di lantai atas. Akhirnya masuklah mereka berempat ke Narnia. Peter dan Susan yang tadinya tidak percaya pada Lucy, akhirnya minta maaf.

Petualangan mereka pun dimulai dengan pengkhianatan Edmund pada ketiga saudaranya, dia memilih pergi ke Istana Ratu Jadis, berharap akan mendapatkan posisinya sebagai raja dan mendapatkan banyak Turkish Delight (polosnya Edmund). Tapi apa yang dia dapatkan setelah sampai di Istana Ratu Jadis, jauh dari harapannya.

Ceritanya berlangsung tentang bagaimana Ketiga Pavensie bersaudara yang lain berusaha menyelematkan saudara mereka Edmund dari Ratu Jadis dengan bantuan sang Raja sebenarnya dari Narnia, yaitu Aslan. Bersama-sama mereka berperang melawan Ratu Jadis dan pasukannya.

"The Prince Caspian"
Film kedua masih menceritakan keempat Pavensie bersaudara ditambah seorang karakter lagi, yaitu Pangeran Caspian. Pangeran Caspian adalah Calon Raja kesepuluh dikerajaanya. Namun saat pamannya, Lord Miraz, diberkati putra laki-laki, pangeran Caspian harus melarikan diri dari istana agar dapat selamat dari niat Jahat Lord Miraz yang ingin menguasai kerajaan. Dalam pelariannya, pangeran Caspian dibekali sebuah terompet, yang menurut sejarah dapat memanggil raja dan ratu terdahulu Narnia.

Sementara itu Pavensie bersaudara, yang telah menjalani kehidupan mereka kembali sebagai siswa biasa di Inggris, tidak dapat sepenuhnya menerima kenyataan, bahwa mereka, yang tadinya raja dan ratu Narnia harus kembali menjadi anak-anak. Terutama Peter, anak pertama, dia berubah menjadi anak yang arogan dan suka berkelahi. Edmund, anak ketiga yang tadinya sangat nakal, berubah jadi anak yang baik dan dapat diandalkan, berkat pengalaman menyiksa yang dialaminya di Narnia, Edmund menjadi sesuai gelarnya, The Just (Hidup Edmund :p).

Di dunia Narnia, Caspian yang dalam keadaan bahaya, meniupkan terompet legendaris yang dulunya merupakan milik Susan, anak kedua dari Pavensie bersaudara, Ratu terdahulu Narnia. Dengan tiupan terompet tersebut, keempat Pavensie bersaudara kembali ke Narnia.

Sudah ratusan tahun sejak terakhir kali Pavensie bersaudara meninggalkan Narnia, dan Narnia telah banyak berubah. Narnia telah menjadi kependudukan bangsa Telmarine. Manusia dari negara Telmar. Datang menyerang dan mengambil alih Narnia dari para penduduknya. Para Narnian, sebutan untuk penduduk Narnia, sebagian bersembunyi, dan sebagian lagi kehilangan kemampuan mereka untuk berbicara, karena sudah lama diperlakukan sebagai makhluk bodoh dan menjadi hewan liar. Cair Paravel, istana bagi raja dan ratu narnia, sudah hancur menjadi reruntuhan.

Film ini menceritakan petualangan Pavensie bersaudara bersama Pangeran Caspian untuk merebut kembali Narnia dari para Telmarine. Pangeran Caspian, yang merupakan keturunan Telmarine, bermaksud mengambil apa yang menjadi haknya, sebagai pemimpin, dan menjanjikan perdamaian antara penduduk Narnia dan Telmarine.

"The Voyage of The Dawn Treader"
Di film ketiga ini, Peter dan Susan, yang dianggap sudah melewati masa kanak-kanaknya, tidak dapat kembali ke Narnia. Di cerita ketiga ini, hanya Edmund dan Lucy yang kembali ke Narnia, kali ini ditambah seorang karakter baru yaitu Eustace, sepupu Pavensie bersaudara. Eustace digambarkan sebagai anak yang suka mengeluh, menganggap dirinya paling benar dan paling pintar. Bagi Eustace, kedua sepupunya, Edmund dan Lucy, adalah anak pemimpi tidak berguna yang hanya suka membaca cerita dongeng, dari pada membaca buku-buku ilmiah seperti yang dia lakukan. Di Inggris Eustace mendapatkan piagam penghargaan sebagai siswa terbaik dalam kebersihan dan olahraga.

Suatu hari, seperti biasa Eustace mengejek kedua sepupunya, yang sedang mengobrol tentang Narnia di kamar Lucy. Saat itu tiba-tiba, lukisan bergambar lautan di ruangan tersebut mengeluarkan pusaran air deras, dan menenggelamkan mereka. Saat keluar dari air, mereka mendapati diri mereka berada di lautan Narnia. Bertemu dengan Pangeran Caspian, yang telah menjadi raja Narnia, di perjalanannya menuju ke suatu Pulau tempat hilangnya para pemimpin di Narnia.

--------------------------------------------------------------------

Setelah ketiga film itu jadi sedih,eh? soalnya, di film selanjutnya (kalau dibuat), tidak akan ada Pavensie bersaudara, di novelnya yang kembali ke Narnia hanya Eustace dan seorang temannya, lupa lagi namanya. Sebenarnya saya juga belum baca semua novelnya, cuma baca sinopsisnya, dulu waktu SMA baca Narnia ga berurutan, dan ceritanya juga udah ga inget :p Tapi dari dulu emang suka banget cerita tentang Pavensie bersaudara, eh ternyata pas di film, para cast nya lucu-lucu pas masih kecil, pemeran Lucy, Georgie Henley, liat di Behind The Scene nya, Georgie lucu banget. Kesan Skandar tentang Georgie: "Saat pertama ketemu Gorgie, dia suka banget ngobrol, dia kecil dan lucu, untuk ditertawakan.. eh maksud saya untuk diajak tertawa bersama." Haha.. Skandar!

No comments:

Post a Comment